Patung Buddha 4 Wajah Kenjeran, Bikin Liburan Berasa di Thailand
Patung Buddha 4 Rupa (Four Faced Buddha) yang berlokasi di kawasan wisata Kenpark Surabaya, dibuat mirip dengan Patung Tao Maha Phrom di Altar Erawan, Bangkok, Thailand. -
Patung Buddha 4 Rupa di malam hari.
Di areal objek wisata Kenpark memang cukup banyak berdiri ikon-ikon yang terinspirasi dari bangunan-bangunan yang ada di luar negeri. Misalnya saja Pagoda Tian Ti (Sky World), yang terinspirasi dari Temple of Heaven di Beijing, China. Lalu yang terbaru Atlantis Land, Theme Park kelas dunia ini terinspirasi Universal Studio-nya Singapura. Dan satu lagi Patung Buddha 4 Wajah, bentuknya dibuat mirip dengan Patung Maha Brahma di Bangkok, Thailand.
Karena keberadaannya masih dalam satu kawasan, saat plesiran Kenpark beberapa waktu lalu, dari awal aku sudah niat banget singgah ke Monumen Dewa Catur Muka. Sayang lho, kalau ngetrip ke Pantai Ria Kenjeran tidak mengexplore semua ikon wisata yang terdapat di sana. Apalagi rata-rata tempatnya gratis tidak dikenakan tiket masuk, hal yang tentu saja sangat menenangkan hati dan dompet wisatawan level backpaker kayak aku begini.
Boleh foto-foto di sini. Tapi harus sopan kayak gini.
Waktu aku ke Patung Buddha Catur Muka cuma bayar parkir Rp. 2.000. Itupun dalam sekali parkir bisa mengunjungi dua ikon sekaligus; Patung Buddha dan Patung Dewi Kwan Im di Klenteng Sanggar Agung. Letak mereka berdekatan cuma terpisahkan jalan. Malah kalau mau berjalan sedikit agak jauh melewati Kya-kya Kenjeran, kita juga bisa sekaligus ke Pagoda Tian Ti dan Atlantis Land dalam sekali parkir.
Kayak di Thailand ya. Itu ada Chantavit Dhanasevi.
Halaman di sekitar Patung Buddha cukup luas dan bersih, dikelilingi pepohonan tinggi, sehingga menghasilkan suasana yang asri. Di halaman depan ada kolam, yang waktu aku ke sana entah kenapa tidak ada airnya. Banyak pengunjung yang duduk-duduk di beton pagar kolam, ngobrol-ngobrol sembari sesekali-kali menengok ke arah Buddha yang tengah duduk tenang di singgasananya.
Sementara di sekitar tahta sang Buddha, selain kolam ikan dengan hiasan bunga teratai, juga terdapat empat buah patung gajah putih, ruang meditasi berarsistektur klenteng, dan patung Dewa Ganesha berkepala gajah.
Ada gajah. Jadi pelan-pelan dalam melangkah.
Saat menjelajah Kenpark, Patung 'Four Faced Buddha' ini yang paling gampang terlihat dibanding ikon-ikon lainnya. Patung Dewi Kwan Im tertutup bangunan Kelenteng Sanggar Agung. Pagoda Tian Ti jauh dari jalan dan tertutup Kya-kya dan rimbunnya pepohonan.
Berbeda dengan Patung Buddha 4 Muka yang lokasinya persis di pinggir jalan, menjulang gagah berwarna kuning emas, sehingga tampak begitu mencolok. Pertama kali masuk ke sini, aku sempat merasa seperti sedang kesasar ke Thailand. Aku bahkan tolah-toleh, siapa tahu ketemu ladyboy.
Kabarnya, biar kemiripannya tidak sekedar mirip, saat dibangun dulu bahan-bahan patungnya sengaja didatangkan langsung dari negeri gajah putih, Thailand. Pembangunannya sendiri dimulai bulan Juli 2003 dan resmi dibuka untuk umum sejak 9 November 2004.
Menempati tanah seluas 1,5 hektar, menelan dana hingga 4 miliar rupiah, dengan pilar-pilar serta pelapis patung yang terbuat dari emas, dilengkapi 12 lampu berbahan tembaga dan perunggu, wajar kalau Patung Buddha 4 Rupa di Kenjeran Surabaya ini tampak begitu megah terutama di malam hari.
Patung Buddha Catur Muka Asta Hasta.
Tak hanya itu, tingginya yang secara keseluruhan mencapai 36 meter, membuat patung ini diganjar penghargaan sebagai patung Buddha tertinggi di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Patung Buddha Catur Rupa memiliki 8 tangan (Asta Hasta) dan 4 wajah yang menghadap ke arah empat penjuru mata angin. Catur Rupa dan Asta Hasta tersebut ternyata mengandung makna khusus.
Empat wajah melambangkan kebaikan Sang Buddha, yakni murah hati, pengasih, adil dan meditasi (perenungan). Sementara delapan tangan melambangkan kekuatan dari Sang Buddha. Uniknya, dari delapan tangan tersebut, masing-masing tangan memegang benda yang berbeda-beda, antara lain tasbih, tongkat kebesaran, cakram, cupu berisi air suci, kitab suci, kerang, teratai dan salah satu tangan kanan memegang dada.
Berkunjung ke sini sifatnya bebas tapi sopan. Sobat travellers bebas memotret dan berfoto-foto sepuasnya bahkan hingga mendekat ke singgasana Sang Buddha, tapi tetap wajib menjaga kesopanan. Sebab terkadang di sekitar patung ada umat Buddha sedang beribadat.
Foto-foto yang kalo kata anak Instagram 'Dibuang sayang.'
Waktunya pulang...
Dengan segala kemegahan yang aku tulis di atas, Patung Buddha Empat Wajah layak dimasukkan di dalam list kunjungan saat sobat travellers jalan-jalan ke Surabaya. Terutama buat teman-teman yang demen wisata bernuansa religi dan menyukai bangunan-bangunan bernilai seni tinggi. Happy Travelling. ^^
Baca Juga: Melenggang Di Kya-Kya Shio Pantai Ria Kenjeran Surabaya
Baca Juga: Melenggang Di Kya-Kya Shio Pantai Ria Kenjeran Surabaya
10 komentar untuk "Patung Buddha 4 Wajah Kenjeran, Bikin Liburan Berasa di Thailand"
Silakan berkomentar dengan tertib dan sopan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.