Ketagihan Praktisnya Pembayaran Pakai QR
Perkembangan teknologi di berbagai bidang akhir-akhir ini begitu cepat dan seperti tak kenal kompromi. Jika tak mau mengikutinya, kita bisa dibilang kudet (kurang update) atau bahkan ketinggalan zaman. Sementara jika mau melek teknologi, tentunya kita akan mendapat manfaat dan kemudahan dari perkembangan teknologi tersebut.
Termasuk teknologi di bidang pembayaran yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Jaman dulu jual beli menggunakan sistem barter alias tukar barang dengan barang. Kemudian seiring waktu, ketika sistem barter ini dirasa sangat merepotkan, munculah alat pembayaran berupa uang logam. Lama kelamaan uang logam juga dianggap merepotkan apalagi untuk pembayaran dalam jumlah besar. Akhirnya diperkenalkan uang kertas seperti yang kita kenal sekarang ini.
Kemudian dengan teknologi yang terus berkembang, pembayaran tidak lagi hanya dengan menggunakan uang kertas dalam bentuk tunai. Bisa dengan pembayaran elektronik menggunakan kartu kredit dan bisa juga kartu debit dengan cara digesekkan ke mesin EDC.
Dan ternyata tidak sampai di situ, di era serba digital atau industri 4.0 seperti sekarang ini, pembayaran juga bisa menggunakan uang digital. Adanya cara tentu membuat sistem pembayaran semakin mudah, cepat dan praktis karena kita tidak perlu lagi bayar dengan uang tunai, ribet menggesekkan kartu kredit atau kartu debit, atau meninggalkan KTP sebagai jaminan. Cukup bermodalkan smartphone, mengunduh aplikasi dompet digital (LinkAja, OVO, Gopay, DANA, dan lain-lain), lalu top up atau isi saldo uang digital, setelah itu bisa digunakan untuk pembayaran dengan cara tap ponsel atau scan kode QR (Quick Response) di merchant-merchant tertentu yang bekerjasama dengan aplikasi dompet digital yang kita gunakan.
Saya sendiri mulai sering menggunakan uang digital sejak akhir tahun 2018 kemarin. Waktu itu saya menggunakan My QR dari Bank BRI. Kebetulan saya memang sudah lama menjadi nasabah BRI, dan menggunakan Kartu ATM dan aplikasi BRI Mobile untuk berbagai keperluan transaksi. Ketika di aplikasi di BRI Mobile ada fitur My QR dan Tbank, saya pun registrasi My QR dan juga mengisi saldo T-Bank sebagai alternatif untuk urusan pembayaran selain menggunakan ATM dan aplikasi BRI Mobile.
Kebetulan saya orang yang kerap berpergian baik untuk urusan kerja maupun traveling. Jadi saya perlu memanfaatkan uang digital untuk mempermudah kegiatan saya. Supaya ketika kemana-mana saya tidak perlu membawa banyak uang tunai, tidak lagi sering-sering ke ATM untuk mengambil uang, dan tak perlu bertransaksi via aplikasi BRI Mobile yang tarif SMS-nya begitu mahal. Dan pada saat itu merchant-merchant yang bekerjasama dengan BRI sudah banyak, jadi tidak kuatir saldo T-bank saya menganggur atau kelamaan tak terpakai.
Transaksi pertama saya menggunakan QR adalah di sebuah rumah makan di kota Pekanbaru. Bukan karena tidak membawa uang tunai. Tapi ingin merasakan bagaimana praktisnya pembayaran dengan cara memindai kode QR. Dan memang benar-benar lancar, mudah dan sangat praktis.
Akhirnya sejak saat itu saya kerap menggunakan saldo uang digital di T-bank dengan cara scan My QR untuk berbagai pembayaran. Sampai akhirnya pada 31 Maret 2019 kemarin, layanan uang digital Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yang terdiri dari Mandiri e-cash, BNI UnikQu dan termasuk juga layanan uang digital yang saya gunakan yaitu BRI T-bank, bergabung ke LinkAja. Akhirnya saya juga beralih menggunakan LinkAja.
Sampai hari ini saya masih terus menggunakan LinkAja, terutama untuk membeli pulsa handphone ataupun data internet. Pasalnya jumlah pulsa yang saya dapat, sesuai dengan jumlah uang yang dibayarkan. Misalnya saya beli pulsa 10.000 harganya tetap 10.000, sehingga saldo LinkAja yang dipotong cuma 10.000. Berbeda kalau saya beli pulsa di konter, pulsa 10.000 tapi bayarnya 12.000. Jelas ini sangat menguntungkan bagi saya yang memiliki pengeluaran pulsa yang cukup besar tiap bulannya.
Selain untuk bayar-bayar pembelian online, saldo LinkAja juga sangat memudahkan saya untuk bayar-bayar pembelian offline di berbagai merchant LinkAja dengan cara scan kode QR. Mulai dari bayar tiket nonton, bayar tiket kereta api, mengisi BBM di SPBU, bayar makan dan minum di cafe, pangkas rambut di baber shop, dan banyak lagi.
Rasanya benar-benar praktis dan efesien ketika bertransaksi menggunakan kode QR. Pembayaran juga terasa lancar karena tidak direpotkan dengan menghitung uang dan mengurusi uang kembalian. Bayar pakai QR juga aman, karena pastinya kita akan terhindar dari uang palsu.
Sejak aktif menggunakan dompet digital, saya tidak khawatir ketika berpergian ketinggalan dompet atau lupa membawa kartu ATM. Yang penting masih bawa smartphone! Soalnya kalau smartphone, saya hampir tidak pernah lupa membawanya kemanapun pergi. Berbekal smartphone tersebut, saya masih bisa membeli banyak hal asalkan saldo LinkAja saya ada isinya.
Untuk top up atau pengisian saldo LinkAja saya biasa melalui ATM. Kegiatan ini sebenarnya sama dengan mengambil duit di ATM, dimasukkan ke dalam dompet, lalu uang di dalam dompet tersebut nantinya juga akan dikeluarkan lagi untuk membayar berbagai pembelian secara cash. Isi saldo LinkAja juga sebenarnya tidak jauh berbeda, mengambil uang dari rekening tabungan kemudian dimasukkan dalam dompet tapi berupa dompet digital, lalu saldo dalam dompet digital tersebut bisa digunakan membayar berbagai pembelian dengan cara memindai kode QR yang ada di aplikasi. Seperti itu.
#feskabi2019 #gairahkanekonomi #pakaiQRstandar #majukanekonomiyuk
1 komentar untuk "Ketagihan Praktisnya Pembayaran Pakai QR"
Silakan berkomentar dengan tertib dan sopan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.